Bacaan Niat Puasa Tapa Jejeg, Manfaat, Pantangan

Runimas.com – Puasa tapa jejeg. Bagi yang tengah mempelajari tirakat puasa kejawen, salah satu tirakat atau lelakon yang paling sulit dikerjakan adalah tapa jejeg. Puasa kejawen ini merupakan puasa bukan untuk beribadah kepada Allah SWT, melainkan untuk mendapat ilmu kebatinan.

Untuk mengerjakan puasa ini, pelaku harus berdiri sepanjang malam. Maksud berdiri di sini adalah benar-benar berdiri tubuhnya, tidak boleh duduk ataupun jongkok, harus berdiri selama kurang lebih 12 jam sejak matahari tenggelam hingga matahari terbit kembali.

Ini tentu cukup sulit dikerjakan, lebih sulit dibandingkan dengan puasa weton atau puasa ngableng yang sebelumnya dibahas. Lalu bagaimana niat puasa ini? Apa manfaatnya dan apa pantangan dari puasa tapa jejeg? Silahkan simak penjelasan di bawah ini.

Niat Puasa Tapa Jejeg

Untuk mengawali puasa ini tentu harus diawali dengan niat atau mantra. Pembacaan niat atau mantranya disesuaikan dengan pembacaan niat atau mantra pada tradisi kejawen, yakni disesuaikan dengan jenis tirakat yang dikerjakan masing-masing.

Adapun pelaksanaannya bisa dilakukan pada saat matahari baru saja tenggelam atuapun sesaat sebelum matahari tenggelam, silahkan untuk hal ini diskusikan dengan guru spiritual masing-masing karena setiap pelaksanaan puasa tapa jejeg bisa saja berbeda antara satu dengan yang lain.

Manfaat Puasa Tapa Jejeg

Manfaat, khasiat, atau keutamaan dari puasa tapa jejeg adalah akan membuat kaki menjadi lebih kuat, ringan ketika berlari, dan bisa menendang bola dengan sangat enteng menggunakan kekuatan penuh. Intinya dengan puasa tapa jejeg, kaki kita benar-benar seperti kaki kijang (kidang kencono).

Manfaat lain dari puasa tapa jejeg bagi yang melaksanakannya adalah akan memperoleh ilmu saipi angin yang berhubungan dengan keringanan tubuh, membawa tubuh menjadi lebih mudah, lebih enteng, dan seperti tidak ada beban di dalam tubuh

Pantangan Puasa Tapa Jejeg

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa puasa tapa jejeg ini dikerjakan dengan cara terus berdiri sepanjang malam. Maka dari itu, pantangan dari puasa ini hanyalah tidak boleh duduk atau jongkok selama kurang lebih 12 jam mulai dari matahari terbenam hingga matahari terbit kembali.

Jika duduk, jongkok, atau bahkan tertidur ketika menjalani tirakat ini, mungkin saja tirakat ini tidak akan memberi dampak apa-apa terhadap tubuh kita. Seperti kita melakukan upaya yang sia-sia tanpa memperoleh hasil dari kerja keras yang dilakukan.

Kesimpulan

Sekian pembahasan mengenai niat puasa tapa jejeg, tata cara, khasiat, manfaat, pengertian, puasa tapa jejeg kesempuhan ilmu kejawen, asah spiritualias lewat puasa penghayat kejawen tapa jejeg tidak duduk selama 12 jam, tata caa lelaku puasa dan tapa kejawen, tirakat, puasa dan semedi dalam ajaran kejawen.

Baca:

Tinggalkan komentar