Runimas.com – Niat puasa pati geni weton. Sebelumnya kita telah membahas mengenai puasa hajat, yakni ibadah puasa sunnah yang dilaksanakan untuk memenuhi hajat atau keinginan seseorang salah satunya adalah jodoh dan rezeki.
Nah pada kesempatan kali ini kami ingin kembali membahas mengenai salah satu puasa yang dilaksanakan untuk memikat lawan jenis baik laki-laki maupun perempuan. Puasa tersebut adalah puasa pati geni weton.
Puasa pati geni ini sangat populer di kalangan masyarakat Jawa, khususnya orang zaman dahulu yang tidak kunjung mendapat jodoh meski sudah berusaha berulang kali. Puasa pati geni menjadi salah satu tirakat yang dilakoni agar lawan jenis mudah terpikat kepada kita.
Di sini kami akan menjelaskan mengenai puasa pati geni secara lengkap mulai dari definisi, niat atau mantra, tata cara pelaksanaan, serta pantangan yang harus dihindari. Selengkapnya silahkan simak penjelasannya di bawah ini.
Penjelasan Puasa Pati Geni
Puasa pati geni apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti puasa mematikan api, memadamkan api, dan sebagainya. Maksudnya adalah puasa yang dilaksanakan untuk memadamkan bara api atau bara amarah yang ada pada diri kita.
Ketika kita berhasil memadamkan amarah dalam hati, maka kita akan bisa lebih bersikap sabar. Dengan kesabaran, lawan jenis akan memandang kita lebih berkharisma, berwibawa, dan dewasa dalalm berpikir dan bertindak.
Puasa pati geni tidak ada dalam ajaran agama Islam, oleh karena itu lelakon pati geni ini apabila ditanya dalilnya maka tidak ada. Puasa ini memang tidak diajarkan oleh agama Islam sebab ada sebelum Islam datang ke Indonesia.
Niat Puasa Pati Geni Weton
Pelaksanaan niat puasa pati geni sama seperti puasa-puasa pada umumnya, yakni diawali dengan niat. Dan untuk niat atau mantra puasa pati geni weton, maka pembacaan niatnya disesuaikan dengan teks berikut ini:
Niat ingsun patigeni
Asirep rapet maring geni lan sinar
Aku bali maring pepeteng
Kadyo purwaning dumadi mring alam luwung
Sajroning guwo garbaning sang ibu
Sedulur papat limo pancer
Tumekaning sang jabang bayine
kakang kawah adi ari-ari,
kiblat papat limo pancer
Nyawiji mring ngarsane Gusti
Niatku patigeni
Kemudian apabila diterjemahkan atau diartikan ke dalam bahasa Indonesia, maka niat tirakat atau lelakon pati geni akan menjadi seperti ini.
Niat saya adalah untuk patigeni
Asap diikuti oleh api dan cahaya
Saya kembali ke kegelapan
Radio buatan sendiri lebih alami
Di rumah ibu
Empat saudara ketagihan
Bayi perempuan itu mendongak
saudara kawah saudara,
empat perempat dari lima pancake
Bersatu di hadapan Tuhan
Niat saya adalah untuk patigeni
Tata Cara Puasa Pati Geni
Puasa pati geni dilaksanakan untuk memikat lawan jenis, dilakukan sama seperti puasa pada umumnya yakni dilakukan dengan cara menahan diri dari lapar, haus, dan hal-hal yang membatalkan puasa yakni nafsu atau ketertarikan berlebih kepada lawan jenis.
Karena pati geni atau mematikan api yang juga dimaksud pada puasa pati geni adalah memadamkan hawa nafsu dalam diri sehingga tidak bersikap berlebihan ketika bertemu dengan lawan jenis dan membuat kita lebih terlihat berkharisma dan berwibawa.
Puasa pati geni dilaksanakan 3 hari sejak hari lahir atau weton. Apabila hari lahir kita Sabtu pon, maka puasa dimulai sejak Sabtu pon dan berakhir pada Selasa kliwon secara berurutan tidak boleh terpisah.
Pantangan Puasa Pati Geni
Untuk pantangan puasa pati geni adalah tidak boleh melampiaskan hawa nafsunya kepada lawan jenis dan tidak boleh makan atau minum selama waktu yang telah ditentukan karena jika melanggar maka puasa tidak hanya akan batal, melainkan manfaat dan khasiatnya juga tidak bisa didapat.
Tentu para pelaku tidak ingin puasa pati geni berakhir sia-sia. Maka dari itu, selama 3 hari tersebut mulai siapkan diri untuk berpuasa mulai dari menyiapkan mental dan fisik agar benar-benar siap berpuasa.
Kesimpulan
Itu dia penjelasan mengenai niat puasa pati geni, untuk memikat wanita pria dalam islam, weton, puasa tirakat pati geni satu hari, caranya, bisa diganti dengan apa, 7 hari, bacaan ilmu niat puasa pati geni dan tata caranya kejawen lengkap.
Baca: