Bacaan Doa Niat Puasa Ngidang, Tata Cara, Hukum

Runimas.comĀ – Puasa ngidang. Di pembahasan sebelumnya kita telah secara lengkap membahas mengenai puasa tapa jejeg, dan pada kesempatan kali ini kami ingin kembali membahas mengenai puasa yang masih berkaitan dengan kijang atau kidang.

Puasa tersebut dinamakan dengan puasa ngidang. Puasa ini merupakan salah satu lelakon atau tirakat kejawen yang cukup sulit dikerjakan, sebab untuk melaksanakannya dibutuhkan fisik dan mental yang benar-benar siap dan kuat.

Pada kesempatan ini kami akan menjelaskan mengenai tata cara puasa ngidang, bacaan niat, hingga hukunya dalam agama Islam. Mudah-mudahan informasi ini bisa membantu bagi Anda yang ingin mempelajari tirakat atau lelakon kejawen ini. Silahkan disimak.

Tata Cara Puasa Ngidang

Cara mengerjakan puasa ngidang yakni kita hanya diperbolehkan untuk makan sayur-sayuran atau dedaunan hijau saja. Bagi yang memiliki fisik lemah tentu akan mengalami sakit perut bila memaksakan diri untuk melakukannya.

Selain itu, untuk minumnya juga tidak boleh air yang dimasak, melainkan hanya air sumur yang jernih, air hujan, atau air dari pegunungan yang mengalir. Seseorang yang tidak memiliki fisik kuat pasti akan mudah jatuh sakit.

Puasa ngidang dikerjakan untuk melatih fisik perut, kedisiplinan, keberanian, tanggung jawab, serta ketahanan diri. Silahkan diskusikan dengan guru masing-masing berapa lama harus mengerjakan pausa ngidang ini.

Bacaan Doa Niat Puasa Ngidang

Untuk niat puasa ngidang disesuaikan dengan pengucapan masing-masig asal menggunakan bahasa Jawa karena puasa ini merupakan puasa kejawen. Diskusikan dengan guru masing-masing bagaimana membaca niatnya.

Karena setiap lelakon atau tirakat ngidang yang dikerjakan, mungkin pembacaan niatnya berbeda-beda antara satu orang dan orang yang lainnya. Maka dari itu, di sini sangatlah penting peran dari guru masing-masing.

Hukum Puasa Ngidang

Dalam agama Islam tidak ada penjelasan mengenai puasa kejawen salah satunya adalah puasa ngidang. Di Al-Quran dan hadist tidak disebutkan, dalil manapun juga tidak menyebutkannya. Maka dari itu sudah jelas berarti bahwa puasa ngidang memang tidak diperbolehkan dalam agama Islam.

Tiraka tapa ngidang memang tidak dikerjakan untuk beribadah dan mengharap pahala dari Allah SWT, melainkan untuk kebutuhan kebatinan. Sebagaimana kita ketahui bahwa tirakat tapa ini memang ada sebelum Islam masuk ke Indonesia.

Kesimpulan

Itulah penjelasan tentang niat puasa ngidang,Ā apa itu, kegunaan, tata cara, niat, manfaat puasa ngidang, puasa tidak boleh makan dan minum, tirakat puasa yang sering diamalkan, puasa tirakat santri untuk mendapat ilmu berkah ajaran kejawen seperti kijang alias berlaku seperti kijang, jodoh, dan sebagainya.

Baca:

Tinggalkan komentar